Merdeka.com – Beberapa tahun belakangan, kebiasaan di media sosial mulai berubah. Layak digunakan untuk berbagi kabar dan informasi secara cepat, sekarang banyak penggunanya mulai menggunakannya untuk mengutarakan pendapat.
Ketika media sosial sudah mencapai tahapan tersebut, pasti akan ada terjadi adu pendapat antar pengguna. Banyak di antara mereka mengutarakan pendapat secara bijak, namun tak sedikit juga saling abai.
Kebiasaan bermedia sosial tersebut juga dirasakan oleh Rachel Amanda. Baru-baru ini, Rachel Amanda mengutarakan pandangannya soal bijaknya bermedia sosial.
Belajar Berempati
You Tube – CXO Media
Hal itu diungkapkan Rachel Amanda dalam video yang diunggah di kanal Youtube CXO Media pada Selasa (20/7). Dalam kesempatannya tersebut, Rachel Amanda mengutarakan pendapatnya mengenai fenomena di media sosial.
Sebagai seorang publik figur yang sering aktif di media sosial, ia sering kali berhadapan dengan orang lain yang mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam suatu topik. Ketika ia mengutarakan pendapatnya, hal yang paling diingatnya adalah belajar menguasai topik dan harus memiliki empati.
“Akhirnya menurut gue yang harus kita lakukan ketika ada berbeda pendapat gitu, ya belajar lagi deh sama berempati sih,” jelas Rachel Amanda.
Sebut Perlu kesadaran
Ketika orang yang sedang beradu pendapat tersebut bisa menguasai topik pembicaraannya dan memiliki empati, adu pendapat tidaklah berakhir dengan debat kusir semata. Tentunya akan banyak hal yang bisa pelajari dari adu pendapat tersebut.
“Jadi kalau pun memang terus ‘tetap nggak masuk nih di gue’ misalnya pendapatnya yaudah mungkin kita harus sadar bahwa setiap orang punya background yang beda-beda, tumbuh dengan cerita yang berbeda,” imbuhnya.
Bisa Menempatkan Posisi
Tak hanya itu, menurut Rachel Amanda ketika bisa berempati dalam adu pendapat, ia bisa mengerti banyak sudut pandang. Hal itu dikarenakan, ia bisa mencoba memahami posisi lawan ketika sedang beradu pendapat.
“Mau kita paksain juga nggak bisa karena kita nggak pernah di posisi meraka. Jadi kayaknya yaudah deh kayaknya memang perlu belajar empati, sih,” tutur Rachel Amanda.
[dem]